Isaac Newton adalah satu dari sedikit manusia jenius di muka bumi. Newton
identik dengan hukum gravitasi dan sampai detik ini dunia tetap mengabadikan
temuan dan karyanya sebagai fondasi perkembangan teknologi dan peradaban
manusia. Seperti kebanyakan ilmuan tempo dulu, keahlian Newton begitu komplit.
Ia adalah pakar fisika,pakar matematika,pakar astronomi,natural filsof dan ahli
kimia. Bukunya Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica menjadi karya Newton
paling populer yang menjadi peletak dasar ilmu alam. Buku ini meletakkan
dasar-dasar mekanika klasik. Dalam karyanya ini, Newton menjabarkan hukum
gravitasi dan tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam
semesta selama tiga abad. Newton berhasil menunjukkan bahwa gerak benda di Bumi
dan benda-benda luar angkasa lainnya diatur oleh sekumpulan hukum-hukum alam
yang sama. Ia membuktikannya dengan menunjukkan konsistensi antara hukum gerak
planet Kepler dengan teori gravitasinya. Karyanya ini akhirnya menyirnakan
keraguan para ilmuwan akan heliosentrisme dan memajukan revolusi ilmiah.
Dalam bidang mekanika, Newton mencetuskan adanya prinsip
kekekalan momentum dan momentum sudut. Dalam bidang optika, ia berhasil
membangun teleskop refleksi yang pertama. dan mengembangkan teori warna
berdasarkan pengamatan bahwa sebuah kaca prisma akan membagi cahaya putih
menjadi warna-warna lainnya. Ia juga merumuskan hukum pendinginan dan
mempelajari kecepatan suara. Dalam bidang matematika pula, bersama dengan karya
Gottfried Leibniz yang dilakukan secara terpisah, Newton mengembangkan kalkulus
diferensial dan kalkulus integral. Ia juga berhasil menjabarkan teori binomial,
mengembangkan "metode Newton" untuk melakukan pendekatan terhadap
nilai nol suatu fungsi, dan berkontribusi terhadap kajian deret pangkat.
Sampai sekarang pun Newton masih sangat berpengaruh di
kalangan ilmuwan. Sebuah survei tahun 2005 yang menanyai para ilmuwan dan
masyarakat umum di Royal Society mengenai siapakah yang memberikan kontribusi
lebih besar dalam sains, apakah Newton atau Albert Einstein, menunjukkan bahwa
Newton dianggap memberikan kontribusi yang lebih besar.
Biografi
Isaac Newton lahir 4 Januari 1643 di
Woolsthorpe-by-Colsterworth, sebuah desa di county Lincolnshire. Pada saat
kelahirannya, Inggris masih mengadopsi kalender Julian, sehingga hari
kelahirannya dicatat sebagai 25 Desember 1642 pada hari Natal. Ayahnya yang
juga bernama Isaac Newton meninggal tiga bulan sebelum kelahiran Newton. Newton
dilahirkan secara prematur; dilaporkan pula ibunya, Hannah Ayscough, pernah berkata
bahwa ia dapat muat ke dalam sebuah cangkir (≈ 1,1 liter). Ketika Newton
berumur tiga tahun, ibunya menikah kembali dan meninggalkan Newton di bawah
asuhan neneknya, Margery Ayscough. Newton muda tidak menyukai ayah tirinya dan
menyimpan rasa benci terhadap ibunya karena menikahi pria tersebut, seperti
yang tersingkap dalam pengakuan dosanya: "Threatening my father and mother
Smith to burn them and the house over them."
Sejak usia 12 hingga 17 tahun, Newton mengenyam pendidikan
di sekolah The King's School yang terletak di Grantham (tanda tangannya masih
terdapat di perpustakaan sekolah). Keluarganya mengeluarkan Newton dari sekolah
dengan alasan agar dia menjadi petani saja, bagaimanapun Newton tidak menyukai
pekerjaan barunya. Kepala sekolah King's School kemudian meyakinkan ibunya
untuk mengirim Newton kembali ke sekolah sehingga ia dapat menamatkan
pendidikannya. Newton dapat menamatkan sekolah pada usia 18 tahun dengan nilai
yang memuaskan.
Pada Juni 1661, Newton diterima di Trinity College Universitas
Cambridge sebagai seorang sizar (mahasiswa yang belajar sambil bekerja). Pada
saat itu, ajaran universitas didasarkan pada ajaran Aristoteles, namun Newton
lebih memilih untuk membaca gagasan-gagasan filsuf modern yang lebih maju
seperti Descartes dan astronom seperti Copernicus, Galileo, dan Kepler. Pada
tahun 1665, ia menemukan teorema binomial umum dan mulai mengembangkan teori
matematika yang pada akhirnya berkembang menjadi kalkulus. Segera setelah
Newton mendapatkan gelarnya pada Agustus 1665, Universitas Cambridge ditutup
oleh karena adanya Wabah Besar. Walaupun dalam studinya di Cambridge
biasa-biasa saja, studi privat yang dilakukannya di rumahnya di Woolsthorpe
selama dua tahun mendorongnya mengembangkan teori kalkulus, optika, dan hukum gravitasi.
Pada tahun 1667, ia kembali ke Cambridge sebagai pengajar di Trinity.
Masa Dewasa
Kebanyakan ahli sejarah percaya bahwa Newton dan Leibniz
mengembangkan kalkulus secara terpisah. Keduanya pula menggunakan notasi
matematika yang berbeda pula. Menurut teman-teman dekat Newton, Newton telah
menyelesaikan karyanya bertahun-tahun sebelum Leibniz, namun tidak
mempublikasikannya sampai dengan tahun 1693. Ia pula baru menjelaskannya secara
penuh pada tahun 1704, manakala pada tahun 1684, Leibniz sudah mulai
mempublikasikan penjelasan penuh atas karyanya. Notasi dan "metode
diferensial" Leibniz secara universal diadopsi di Daratan Eropa, sedangkan
Kerajaan Britania baru mengadopsinya setelah tahun 1820. Dalam buku catatan
Leibniz, dapat ditemukan adanya gagasan-gagasan sistematis yang memperlihatkan
bagaimana Leibniz mengembangkan kalkulusnya dari awal sampai akhir, manakala
pada catatan Newton hanya dapat ditemukan hasil akhirnya saja. Newton mengklaim
bahwa ia enggan mempublikasi kalkulusnya karena takut ditertawakan. Newton juga
memiliki hubungan dekat dengan matematikawan Swiss Nicolas Fatio de Duillier.
Pada tahun 1691, Duillie merencanakan untuk mempersiapaan versi baru buku
Philosophiae Naturalis Principia Mathematica Newton, namun tidak pernah menyelesaikannya.
Pada tahun 1693 pula hubungan antara keduanya menjadi tidak sedekat sebelumnya.
Pada saat yang sama, Duillier saling bertukar surat dengan Leibniz.
Pada tahun 1699, anggota-anggota Royal Society mulai menuduh
Leibniz menjiplak karya Newton. Perselisihan ini memuncak pada tahun 1711.
Royal Society kemudian dalam suatu kajian memutuskan bahwa Newtonlah penemu
sebenarnya dan mencap Leibniz sebagai penjiplak. Kajian ini kemudian diragukan
karena setelahnya ditemukan bahwa Newton sendiri yang menulis kata akhir
kesimpulan laporan kajian ini. Sejak itulah bermulainya perselisihan sengit
antara Newton dengan Leibniz. Perselisihan ini berakhir sepeninggal Leibniz
pada tahun 1716.
Newton umumnya diakui sebagai penemu teorema binomial umum
yang berlaku untuk semua eksponen. Ia juga menemukan identitas Newton, metode
Newton, mengklasifikasikan kurva bidang kubik, memberikan kontribusi yang
substansial pada teori beda hingga, dan merupakan yang pertama untuk
menggunakan pangkat berpecahan serta menerapkan geometri koordinat untuk
menurunkan penyelesaian persamaan Diophantus.
Ia dipilih untuk menduduki jabatan Lucasian Professor of
Mathematics pada tahun 1669. Pada saat itu, para pengajar Cambridge ataupun
pengajar Oxford haruslah seorang pastor Anglikan yang telah ditahbiskan. Namun,
jabatan profesor Lucasian mengharuskan pula pejabatnya tidak aktif dalam
gereja. Oleh karena itu, Newton berargumen bahwa ia seharusnyalah dibebaskan
dari keharusan penahbisan. Raja Charles II menerima argumen ini dan memberikan
persetujuan, sehingga konflik antara pandangan keagamaan Newton dengan gereja
Anglikan dapat dihindari.
Dari tahun 1670 sampai dengan 1672, Newton mengajar bidang
optika. Semasa periode ini, ia menginvestigasi refraksi cahaya, menunjukkan
bahwa kaca prisma dapat membagi-bagi cahaya putih menjadi berbagai spektrum
warna, serta lensa dan prisma keduanya akan menggabungkan kembali cahaya-cahaya
tersebut menjadi cahaya putih.
0 comments:
Post a Comment