Masa kecil Laplace tidak jelas diketahui. Ayah Laplace
adalah keluarga petani yang tinggal di Beaumont-en-Auge, distrik Calvados,
Perancis dan ibunya bernama Marie-Anne Sochon. Kedua orang tuanya berasal tanah
pertanian subur di Tourgeville. Masa kecil Laplace hanya diketahui lewat
penuturannya yang cenderung dibesar-besarkan. Dia malu dengan “kasta” kedua
orang tuanya dan akan melakukan hal apapun untuk menutupi asal-usulnya sebagai
petani. Kecerdasan Laplace diketahui oleh tetangga kaya melihat bakat menonjol
anak desa ini.
Dikatakan bahwa sukses perdana Laplace adalah menang
berdebat dalam suatu perdebatan theologi. Jika kenyataan ini benar, maka
menarik sekali bahwa sampai dewasa Laplace adalah seorang atheisme. Laplace
kecil belajar matematika di akademi militer di Beaumont sebagai seorang
mahasiswa pandai sehingga diangkat menjadi asisten dosen. Di sana Laplace
mengajar matematika untuk pertama kalinya, sebelum meneruskan sekolah di Caen.
Ada versi yang menyebut bahwa ketertarikan orang bukan karena kemampuan
matematika tetapi karena ingatan yang luar biasa sehingga mampu menarik
perhatian orang-orang yang berpengaruh dan nantinya membawa dia ke Paris. Umur
18 tahun, Laplace menghapus “lumpur” sawah Beaumont di kakinya dan mencari
keberuntungan dengan jalan merantau. Laplace menilai dirinya terlalu tinggi.
Dengan penyesuaian terhadap rasa percaya diri, Laplace remaja masuk kota Paris
untuk menaklukkan dunia matematika.
Minta Katebelece d’Alembert.
Umur 16 tahun, Laplace masuk Universitas Caen. Selama dua
tahun di Universitas Caen, laplace menunjukkan bakat di bidang matematika dan
menyukai mata kuliah ini. Memperoleh pujian dari dua dosen matematika di Universitas
Caen, C. Gadbled dan P. Le Canu yang sebenarnya tidak banyak mengetahui Laplace
kecuali sekedar mengetahui bahwa Laplace mempunyai potensi menjadi seorang
matematikawan besar.
Saat itu d’Alembert adalah matematikawan terkemuka di Paris.
Begitu tiba di Paris, dengan membawa surat pengantar – referensi dari C.
Gadbled dan P. Le Canu, Laplace meminta surat rekomendasi kepada d’Alembert.
Surat pertama tidak dibalas. Rupanya d’Alembert tidak suka dengan “gaya” anak
muda yang membawa surat referensi orang terkenal. Laplace pulang ke tempat
kostnya dan kembali menulis surat kedua kepada d’Alembert, tetapi kali lebih
banyak dilampiri dengan prinsip-prinsip dasar mekanika. Menggunakan akal bulus,
rupanya. Kali ini d’Alembert membalas dengan surat berisi, ”Anda mengetahui
bahwa saya tidak perduli dengan surat referensi anda, karena anda memang tidak
membutuhkannya. Anda mengenalkan diri anda dengan lebih baik. Hal ini sudah
cukup. Dukunganku selalu mengiringi anda.”
Beberapa hari kemudian, setelah mengucapkan terima kasih
kepada d’Alembert, Laplace diangkat menjadi profesor matematika di Sekolah
Militer Paris (Ecole Militaire). Gaji yang diperoleh cukup untuk menunjang
kehidupannya di Paris. Hubungan Laplace dengan d’Alembert sempat memanas ketika
Lagrange diusulkan oleh d’Alembert untuk menggantikan posisi Euler di Akademi
Berlin.
Mengembangkan ide orang lain
Tidak ada ide Laplace yang baru. Semua ide-idenya merupakan
pengembangan atau hanya mengganti “kemasan” ide-ide orang lain. Ketika Lagrange
menbicarakan problem tiga-raga (three-body), Laplace mengambil langkah serupa,
namun dalam skala lebih luas. Ide Lagrange tentang teori potensial dikembangkan
oleh Laplace sehingga membuat nama Laplace dikenal sampai sekarang. Laplace
mulai dari hukum Newton dan digabung dengan dampak ketidakstabilan – tarik dan
ulur/daya tarik – dari planet-planet terhadap matahari. Begitu pula karya
Legendre tentang cara melakukan analisis dibenahi oleh Laplace. Karya besarnya
Mecanique celeste tetap mengacu kepada karya-karya orang lain digabungkan
dengan “sentuhan” dari dirinya. Berangkat dari karya ini, kemudian Laplace
mengembangkan apa yang kemudian disebut dengan model matematika untuk alam
semesta. Peran Newton, seperti disebut di awal, tidak pelak lagi adalah panutan
dan model acuan Laplace. Sumbangsihnya bagi dinamika sistem matahari (solar
system) adalah topik yang terlupakan atau tidak diperhatikan oleh orang-orang
lain. Berangkat dari topik sistem matahari timbul problem: apakah sistem
matahari itu stabil atau tidak stabil? Diasumsikan bahwa hukum Newton tentang
gravitasi berlaku umum (universal) dan hanya mengendalikan gerak planet-planet.
Langkah penting Laplace untuk menjawab pertanyaan di atas
terjadi saat dia berumur 24 tahun (1773), dimana dia mampu membuktikan bahwa
jarak antara planet-planet dengan matahari bervariasi tergantung pada periode.
Prestasi ini membuat Laplace mendapat penghargaan, karir melonjak dan diangkat
menjadi anggota Akademi Sains. Karya tersebut membuat Laplace akhirnya
memutuskan bahwa dia akan mendarmabaktikan dan mengerahkan seluruh kemampuannya
untuk menekuni bidang astronomi matematikal.
Beda antara Lagrange dengan Laplace
Saat itu di Perancis nama Laplace dan Lagrange sangat
terkenal tetapi mempunyai banyak perbedaan yang mencolok dalam pengembangan
matematika: Laplace termasuk kelompok fisikawan matematika, sedangkan Lagrange
adalah matematikawan murni. Perbedaan mendasar antara Lagrange dan Laplace juga
tercermin pada hasil karya mereka, apakah tentang mempelajari bilangan atau
daya tarik bulan. Lagrange menjawab semua pertanyaan dengan menggunakan
matematika – dianggap sakral, dengan keanggunan dan berlaku umum (generality).
Sebaliknya, Laplace memandang matematika sebagai alat, yang perlu dimodifikasi
atau disesuaikan dengan problem-problem tertentu yang timbul. Seorang adalah
matematikawan besar; lainnya adalah filsuf besar yang ingin memahami alam
dengan menggunakan matematika tinggi.
0 comments:
Post a Comment