Daftar Alat
• Dua rel
presisi yang disambungkan dengan penyambung rel dan dengan kaki rel pada setiap
ujung 1 set
• Balok
tangga 1 buah
• Alas kayu
untuk mengangkat ujung rel 1 buah
• Kereta
dinamika untuk rel presisi 1 buah
• Rangkaian
pewaktu elektronik dengan stopwatch 1 set
• penjepit
rel 1 buah
Tata Laksana
Percobaan
Dalam
percobaan ini satu rel presisi dipakai sebagai jalur untuk sebuah kereta. Satu
ujung dari rel diangkat setinggi h sehingga rel menjadi miring. Untuk
mengangkat rel pada satu sisi, disediakan sebuah balok bertangga dan sebuah
alas kayu. Benda yang dipercepat adalah kereta yang bisa bergerak dengan
gesekan kecil di atas rel presisi. Pengaturan percobaan seperti diperlihatkan
dalam gambar 3.2. Empat sudut kemiringan yang berbeda dipakai, yaitu sudut yang
didapatkan dengan tinggi h sbb.: h = 2,5 cm, 3,5 cm, 4,5 cm dan 5,7 cm. Pada
setiap sudut kemiringan, percepatan kereta ditentukan dengan mengukur jarak
jalan kereta s dan waktu t yang ditempuh kereta saat meluncur. Dari data-data
yang diperoleh, percepatan a ditentukan sesuai dengan (3.16). Waktu tempuh
diukur dengan memakai rangkaian elektronik yang tersambung dengan stopwatch.
Kereta pada awal percobaan tertahan pada tempatnya dengan sepotong almunium
foil yang dijepitkan pada kereta dan pada penjepit kontak. Ketika penjepit
kontak dibukakan, maka stopwatch mulai jalan dan kereta mulai bergerak.
Stopwatch dihentikan oleh gerbang optik yang dipasang pada posisi tertentu pada
rel. Pada kereta terpasang sekrup yang menonjol ke bawah. Ketika sekrup
tersebut masuk ke dalam gerbang optik, stopwatch akan berhenti. Maka waktu
tempuh terdapat dari waktu yang ditunjukkan pada stopwatch, sedangkan jarak
tempuh kereta adalah jarak gerak dari posisi awal sampai ke posisi di mana
sekrup tersebut masuk ke dalam gerbang optik. Masuknya sekrup ke dalam gerbang
optik dilihat pada LED rangkaian gerbang optik yang mati ketika sekrup di dalam
gerbang optik.
Pakai dua
cara untuk menentukan percepatan a:
- Pada tinggi h = 4,5 cm ukur waktu yang ditempuh dengan 6 jarak tempuh yang berbeda, mulai dari jarak sebesar s ˜ 35 cm sampai ke jarak yang terpendek sebesar s ˜ 5 cm. Waktu luncur diukur sebanyak 3 kali untuk setiap jarak tempuh. Pakai nilai rata-rata dari tiga hasil ukur ini. Buat satu grafik jarak s terhadap waktu kuadrat t2. Pakai metode grafik untuk menentukan percepatan a sesuai dengan (3.16). Perhatikan bahwa kemiringan a* dari garis miring yang didapatkan tidak sama dengan percepatan a.
- Cara kedua untuk menentukan percepatan a dipakai pada ketinggian h = 2,5 cm, h = 3,5 cm dan h = 5,7 cm. Pada ketinggian tersebut cukup mengukur waktu luncur pada satu jarak tempuh saja. Pakai jarak tempuh sebesar s = 35 cm. Ukurlah waktu tempuhnya sebanyak 5 kali. Tentukan percepatan a memakai (3.16) dari nilai rata-rata waktu tempuh dan panjang jarak. Pada masing-masing ketinggian akan diperoleh besar percepatan a sebagai hasil ukur yang dimiliki kereta pada ketinggian tersebut. Untuk melihat hubungan antara percepatan a dan ketinggian h lebih jelas, buat grafik percepatan a terhadap tinggi kemiringan h. Tentukan konstanta gravitasi g dan gaya gesekan Fges dengan memakai metode grafis dan persamaan (3.9). Untuk menghitung Fges dari bagian sumbu y dalam grafik, massa kereta dibutuhkan. Massa dari kereta 1 sebesar mk1 = 83,3 g ± 0,1 g, massa dari kereta 2 sebesar mk2 = 75,4 g ± 0,1 g, Massa dari kereta 3 sebesar mk3 = 83,3 g ± 0,1 g.
0 comments:
Post a Comment