Praktikum - Lensa

| Jun 14, 2012

Peralatan

• Bangku optik terdiri dari 2 rel presisi 50 cm yang disambungkan dengan penyambung rel dan satu   pasang kaki rel 1 buah
• Penjepit rel sebagai pemegang alat di atas rel presisi 5 buah
• Lampu dengan tiang 1 buah
• Lensa 50 mm 2 buah
• Pemegang slide 1 buah
• Slide panah 1 buah
• Layar transparan 1 buah

Tata laksana percobaan

Dalam percobaan ini kita memakai sebuah bangku optik / rel presisi dengan rakitan seperti diperlihatkan dalam gambar 7.7. Pada bangku optik telah tersedia satu sumber cahaya untuk menyinari benda percobaan. Cahaya dari sumber cahaya (lampu) melewati sebuah lensa kondensor. Fungsi dari lensa kondensor untuk mengumpulkan cahaya sehingga lebih banyak cahaya yang mengenai benda percobaan. Dari benda percobaan (lubang bentuk panah) cahaya melewati lensa yang diukur jarak fokusnya dan kemudian cahaya mengenai satu layar putih. Semua komponen terpasang pada penjepit rel dan dapat digeserkan. Pada penjepit masing-masing ada panah penunjuk yang menunjukkan posisi dari komponen itu sehingga jarak-jarak antara berbagai komponen bisa diukur dengan mudah. Sebelum percobaan dimulai, lampu, lensa kondensor dan benda diatur pada posisi yang tepat sehingga seluruh benda terkena cukup banyak cahaya. Posisi dari tiga bagian ini tidak perlu diubah lagi selama percobaan dilakukan. Aturlah terlebih dahulu suatu jarak L tertentu antara benda dan layar. Pada setiap jarak L terdapat empat cara untuk menentukan jarak fokus f, berarti pada setiap jarak L terdapat empat nilai f dari berbagai cara ukur yang dijelaskan di bawah. Lakukan semua cara pengukuran f untuk 6 nilai L yang berbeda antara L ˜ 23 cm dan 50 cm. Tulislah seluruh hasil ukur serta hasil perhitungan nilainilai f ke dalam satu tabel. Bandingkanlah nilai-nilai f yang didapatkan. Apakah semua hasil sama atau berbeda (jauh) ? Cara mana di antara empat cara ini yang paling baik (teliti) untuk menentukan jarak fokus lensa ? Berapa besar hasil ratarata untuk jarak fokus f ?

Empat cara untuk menentukan jarak fokus f pada setiap jarak L terdapat dari teori di atas sbb.:

1. Atur posisi lensa sedemikian rupa sehingga terdapat bayangan yang jelas pada layar. (Hal ini dilakukan tanpa mengubah posisi layar atau posisi benda yang sebelumnya telah diatur pada jarak L tertentu.) Cari bayangan yang lebih besar dulu. (Lensa lebih dekat dengan benda.) Ukurlah jarak benda S1 dan jarak bayangan S1′. Dari S1 dan S1′ jarak fokus f dihitung dengan (7.5).
2. Lalu dengan posisi lensa yang sama ukur tinggi bayangan B’ yang terbentuk. Dari besar bayangan dan besar benda, pembesaran M bisa dihitung. Dari pembesaran M dan besar S1′ jarak fokus f bisa ditentukan dengan (7.8).
3. Dengan posisi lensa dan posisi layar yang sama (L yang sama) terdapat posisi lensa kedua yang memberikan bayangan yang jelas sesuai dengan teori di atas. Geserkan lensa dan cari posisi lensa kedua ini juga dan tentukan S2 dan S2′. Tentukan jarak fokus f dari S2 dan S2′ dengan (7.5).
4. Dari jarak antara dua posisi lensa tersebut besar e bisa ditentukan. (Misalnya dengan menghitung e = S1 – S2 ). Cari jarak fokus f dari besar e dan besar L dengan (7.6). Pada posisi lensa kedua (bayangan diperkecil), kita tidak memakai persamaan (7.8).

0 comments:

Post a Comment

Next Prev

Friends

Laman

Followers

Copyright © 2010 Physics Licious TEXAS theme | Redesigned by Nindiiiy