Peralatan
• Bangku
optik terdiri dari 2 rel presisi 50 cm yang disambungkan dengan penyambung rel
dan satu pasang kaki rel 1 buah
• Penjepit
rel sebagai pemegang alat di atas rel presisi 5 buah
• Lampu
dengan tiang 1 buah
• Lensa 50
mm 2 buah
• Pemegang
slide 1 buah
• Slide
panah 1 buah
• Layar
transparan 1 buah
Tata laksana
percobaan
Dalam
percobaan ini kita memakai sebuah bangku optik / rel presisi dengan rakitan
seperti diperlihatkan dalam gambar 7.7. Pada bangku optik telah tersedia satu
sumber cahaya untuk menyinari benda percobaan. Cahaya dari sumber cahaya
(lampu) melewati sebuah lensa kondensor. Fungsi dari lensa kondensor untuk
mengumpulkan cahaya sehingga lebih banyak cahaya yang mengenai benda percobaan.
Dari benda percobaan (lubang bentuk panah) cahaya melewati lensa yang diukur
jarak fokusnya dan kemudian cahaya mengenai satu layar putih. Semua komponen
terpasang pada penjepit rel dan dapat digeserkan. Pada penjepit masing-masing
ada panah penunjuk yang menunjukkan posisi dari komponen itu sehingga
jarak-jarak antara berbagai komponen bisa diukur dengan mudah. Sebelum
percobaan dimulai, lampu, lensa kondensor dan benda diatur pada posisi yang
tepat sehingga seluruh benda terkena cukup banyak cahaya. Posisi dari tiga
bagian ini tidak perlu diubah lagi selama percobaan dilakukan. Aturlah terlebih
dahulu suatu jarak L tertentu antara benda dan layar. Pada setiap jarak L
terdapat empat cara untuk menentukan jarak fokus f, berarti pada setiap jarak L
terdapat empat nilai f dari berbagai cara ukur yang dijelaskan di bawah.
Lakukan semua cara pengukuran f untuk 6 nilai L yang berbeda antara L ˜ 23 cm
dan 50 cm. Tulislah seluruh hasil ukur serta hasil perhitungan nilainilai f ke
dalam satu tabel. Bandingkanlah nilai-nilai f yang didapatkan. Apakah semua
hasil sama atau berbeda (jauh) ? Cara mana di antara empat cara ini yang paling
baik (teliti) untuk menentukan jarak fokus lensa ? Berapa besar hasil ratarata
untuk jarak fokus f ?
Empat cara untuk menentukan jarak fokus f pada setiap
jarak L terdapat dari teori di atas sbb.:
1. Atur
posisi lensa sedemikian rupa sehingga terdapat bayangan yang jelas pada layar.
(Hal ini dilakukan tanpa mengubah posisi layar atau posisi benda yang
sebelumnya telah diatur pada jarak L tertentu.) Cari bayangan yang lebih besar
dulu. (Lensa lebih dekat dengan benda.) Ukurlah jarak benda S1 dan jarak
bayangan S1′. Dari S1 dan S1′ jarak fokus f dihitung dengan (7.5).
2. Lalu
dengan posisi lensa yang sama ukur tinggi bayangan B’ yang terbentuk. Dari
besar bayangan dan besar benda, pembesaran M bisa dihitung. Dari pembesaran M
dan besar S1′ jarak fokus f bisa ditentukan dengan (7.8).
3. Dengan
posisi lensa dan posisi layar yang sama (L yang sama) terdapat posisi lensa
kedua yang memberikan bayangan yang jelas sesuai dengan teori di atas. Geserkan
lensa dan cari posisi lensa kedua ini juga dan tentukan S2 dan S2′. Tentukan
jarak fokus f dari S2 dan S2′ dengan (7.5).
4. Dari
jarak antara dua posisi lensa tersebut besar e bisa ditentukan. (Misalnya
dengan menghitung e = S1 – S2 ). Cari jarak fokus f dari besar e dan besar L
dengan (7.6). Pada posisi lensa kedua (bayangan diperkecil), kita tidak memakai
persamaan (7.8).
0 comments:
Post a Comment